Latar belakang dari program A-B-C-D ini bermula dari sekolah memiliki aset yang memadai untuk pengembangan keterampilan digital murid yang meliputi sarana, laboratorium TIK, akses internet, chromebook, laptop, flat panel, HP, akun belajar.id, dan jaringan internet yang memadai. Selain itu juga terdapat aset sumber daya manusia yang meliputi kepala sekolah, guru, operator sekolah, dan murid. Pada praktiknya, belum ada program khusus yang mengelola aset digital ini secara optimal.
Program A – B – C – D merupakan program kokurikuler untuk meningkatkan keterampilan digital murid di sekolah. Program A – B – C – D ini juga dilaksanakan sebagai bentuk penerapan budaya positif sekolah yang memiliki murid dengan Profil Pelajar Pancasila. Program ini juga dipilih dengan menekankan Student Agency (Voice, Choice, Ownership) serta adanya pemanfaatan aset yang ada di SD Negeri Rinjani.
Pada hari Rabu, 10 Januari 2024 guru melakukan dialog dengan kepala sekolah Ibu Hj. Anite Gunarti, S.Pd. untuk menyampaikan rencana program A – B – C – D dan selanjutnya diberikan umpan balik sebagai acuan dalam melaksanakan program tersebut bersama murid.
Program A – B – C – D disambut dengan baik dan diberikan penguatan bahwa titik berat kegiatan ini untuk meningkatkan motivasi dan keterampilan digital murid dengan melakukan optimalisasi aset yang dimiliki.
Poin penting wawancara yang guru lakukan dengan kepala sekolah meliputi :
- Pengenalan program A – B – C – D
- Rencana aksi pembelajaran
- Arahan kepala sekolah terhadap program tersebut
- Dukungan aksi program A – B – C – D.
Program A – B – C – D merupakan program kegiatan kokurikuler yang bertujuan untuk membantu murid dalam mendapatkan pengalaman belajar yang bernalar kritis, kreatif, aktif, menyenangkan dan bermakna untuk meningkatkan keterampilan digital murid dalam merancang dan membuat karya digital sederhana untuk menunjang pembelajarannya. Setiap tugas menyesuaikan dengan kemampuan murid dan juga disusun sesederhana mungkin.
Guru mengajak murid membuat beberapa karya menggunakan aplikasi canva yang mudah didapat baik itu menggunakan laptop, chromebook maupun dari masing-masing HP murid itu sendiri. Karya yang bisa dibuat murid meliputi presentasi, poster, video, infografis dan lain-lain. Pembelajaran berdiferensiasi nampak ketika murid diberikan keleluasaan untuk membuat tugas sesuai minat dan bakatnya. Murid bisa berkolaborasi mendesain karyanya dan juga bisa dilakukan secara mandiri.
Guru merasa senang dan bersyukur karena guru dapat merancang program A-B-C-D dengan menggunakan kerangka inkuiri apresiatif BAGJA dan pengelolaan aset serta memberdayakan murid dengan student agency. Guru juga mendapat dukungan dari berbagai pihak terkait seperti kepala sekolah, rekan sejawat, murid, dan warga sekolah lan. Murid-murid juga antusias dalam melaksanakan program ini. Dampak yang terasa adalah murid jadi mampu dan terampil dalam membuat desain canva yang nantinya bisa digunakan baik untuk kegiatan pembelajaran maupun di luar itu. Akun belajar.id juga jadi aktif dan dapat digunakan untuk mengakses berbagai fitur pro di Canva for Education. Guru berharap dengan adanya program ini mampu menggerakkan murid agar cakap digital sesuai dengan kodrat zamannya.
Pada aksi nyata ini guru dapat menyusun dan mengelola program yang berdampak positif bagi murid dengan menggunakan pendekatan inkuiri apresiatif menggunakan tahapan BAGJA. Pembelajaran bagi guru pribadi untuk dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak sekolah dan menjadi amanat bagi guru untuk mengelola dan melaksanakan kegiatan pembelajaran canva bagi murid.
Guru tentunya dapat melaksanakan budaya positif dengan membuat kesepakatan kelas demi pembelajaran yang efektif dan kondusif. Guru diharapkan mampu menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan berpihak pada murid. Guru juga harus memiliki kreatifitas yang lebih dan kemampuan dalam mengelola kelas yang terdiri atas murid-murid dengan latar belakang yang berbeda.
Diharapkan dengan menerapkan program ABCD ini akan meningkatkan kemampuan digital murid, meningkatkan motivasi belajar, kreatifitas, dan juga menumbuhkan Profil Pelajar Pancasila dalam diri murid. Murid menjadi mandiri dengan menumbuhkembangkan kepemimpinan murid dan mendorong murid untuk mengambil kontrol dan bertanggungjawab pada proses pembelajarannya sendiri. Murid menjadi kreatif dengan menumbuhkembangkan kepemimpinan murid untuk menghasilkan karya, keluwesan berpikir dalam mencari alternatif penyelesaian masalah. Murid juga mampu bergotong royong yang memungkinkan murid untuk terlibat dan berinteraksi dengan orang lain, bekerjasama dan berkontribusi dalam masyarakat yang lebih luas.
Rencana kegiatan yang akan diterapkan untuk keberlanjutan program ABCD yaitu sebagai berikut.
- Menjadikan program ini sebagai wadah untuk mewujudkan kepemimpinan murid.
- Mengadakan program A-B-C-D ini untuk semua jenjang dari kelas 1-6.
- Melakukan rangkaian monitoring dan evaluasi program agar mendapatkan masukan demi kelancaran program.
- Mengembangkan program menjadi “brand” atau “image” sekolah.