PROGRAM GURU PENGGERAK
LOKAKARYA ORIENTASI PROGRAM GURU PENGGERAK ANGKATAN 11 KOTA CIREBON
Program Guru Penggerak (PGP) kembali digelar di Kota Cirebon. Kali ini yang merupakan angkatan ke-11. Setelah sebelumnya Kota Cirebon mendapatkan kuota di Angkatan 6, 7, 8, dan 9. Sebagai bagian dari PGP, Lokakarya Orientasi membuka tahapan program yang berdurasi selama 6 bulan ini.
Lokakarya Orientasi atau terkadang disebut Lokakarya 0, mengawali kegiatan lokakarya lainnya. Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 11 bersama dengan Pengajar Praktik (PP), Fasilitator, Instruktur, serta Panitia akan mengikuti 8 lokakarya secara keseluruhan. Mulai dari lokakarya orientasi hingga lokakarya ke-7 di ujung program.
Bertempat di SMP Negeri 5 Kota Cirebon, pada hari Sabtu (22/06) kemarin, Lokakarya Orientasi dihadiri oleh Balai Besar Guru Penggerak Jawa Barat (BBGP Jabar) yang diwakili oleh Dr. Trisno Ikhwanudin; Kepala Bidang Kurikulum dan Tenaga Pendidikan (Kabid Kurtendik) Dra. Hj. Lili Chauliyah, M.Pd; dan Ketua Pelaksana PGP Angkatan 11, Roni Daryanto, SE.
Laporan Ketua Pelaksana PGP Angkatan 11
Terdapat 61 CGP dan 11 PP yang berasal dari berbagai satuan pendidikan di Kota Cirebon. Mulai dari guru TK, SLB, SD, SMP, SMA, dan SMK baik negeri maupun swasta. Mereka berasal dari guru yang mendaftar di angkatan 10 dan 11 pada masa pendaftaran sebelumnya. Untuk PP merupakan lulusan PGP angkatan 6. Seperti yang dijelaskan oleh Ketua Panitia PGP Angkatan 11 dalam kesempatan sambutannya.
Bergantian Memberikan Kebaikan
Selanjutnya, Dr. Trsno dari BBGP menyampaikan beberapa hal dalam kesempatan tersebut. Diantaranya, ucapan terima kasih kepada guru-guru yang telah menjadikannya seperti sekarang serta peserta CGP yang tentunya buah karya dari guru-gurunya terdahulu. Beliau juga berpesan agar CGP dapat menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, menyenangkan, dan inklusi bagi peserta didik. Dimana dengan lingkungan tersebut, peserta didik diharapkan dapat membentuk perilaku baik serta meningkatnya kemampuan literasi dan numerasi.
Kemampuan literasi yang dimaksud adalah peserta didik mampu memiliki keterampilan problem solver dalam dirinya. Sementara dalam kemampuan numerasi, Dr. Trisno, mencontohkan fenomena judi online yang makin marak saat ini. Peserta didik tentunya dapat menilai bahwa judi, dalam bentuk apapun berakhir dengan kerugian.
Beliau juga menggaris bawahi bahwa literasi-numerasi merupakan kemampuan kognitif, yang kalau dihubungkan dengan nilai agama berupa angka 0 (nol). Sementara, untuk menciptakan peserta didik yang penuh dengan nilai, diperlukan karakter baik yang bernilai 1 (satu) di depan angka nol tadi. Karakter baik yang dibangun di sekolah, bisa berdasarkan profil pelajar pancasila.
Terakhir, pesannya adalah kita sekarang bergantian. Kalau dahulu guru-guru kita membuat kebaikan hingga adanya kita (CGP) saat ini. Maka mari, sekarang kita bantu anak didik kita menjadi manusia luar biasa di masa yang akan datang.
Pembukaan acara oleh Kabid Kurtendik
Di bagian akhir, acara kemudian dibuka oleh Kepala Bidang Kurikulum dan Tenaga Pendidikan, ibu Dra. Lili Chauliyah, M.Pd yang sekaligus mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon karena berhalangan hadir. Pada kesempatan tersebut Bu Kabid menyapa Sekretaris PGRI Kota Cirebon, Eka Noviyanto, yang kebetulan menjadi peserta PGP Angkatan 11. Beliau juga mengajak agar PGRI Kota Cirebon dapat menyukseskan program-program prioritas Kemendikbudristek, salah satunya adalah Program Guru Penggeak ini.
Bu Kabid dalam kesempatan tersebut juga mengungkapkan bahwa lokakarya orientasi merupakan bagian dari reaslisasi PGP yang akan berlangsung selama 6 bulan. Mulai dari bulan Juli ini hingga sekitar bulan Desember nanti. Kota Cirebon selain terus turut menggelar PGP beberapa angkatan, juga telah berhasil meloloskan lulusan PGP menjadi Kepala Sekolah. Terhitung 11 GP telah menerima SK sebagai Kepala Sekolah pada tahun ini. Beberapa diantara mereka juga saat ini turut menjadi PP dalam PGP Angkatan 11.
Selain Angkatan 11 yang saat ini mulai berjalan, Kota Cirebon juga memiliki sejumlah CGP yang masih terparkir untuk angkatan berikutnya. CGP dan PP angkatan berikutnya sudah mulai menyiapkan diri mengikuti PGP.
CGP Angkatan 11 agar tetap berorientasi pada siswa dan memegang prinsip-prinsip merdeka belajar. Mengembangkan kemampuan teknologi, terutama teknologi digital. Menguasai proses pembelajaran diferensiasi. Serta dapat menyelenggarakan pembelajaran yang inklusi di kelas dan di sekolah. Itulah pesan Bu Kabid sebelum membuka Lokakarya Orientasi.
Kemudian tepat pada pukul 08.50, “Dengan mengucapkan bismillahhirrohmanirrohim Lokakarya Orientasi Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11 Kota Cirebon, saya buka;” Bu Kabid. Kemudian terdengar bunyi ketukan mik sebanyak tiga kali disambut tepuk tangan peserta. Bu Kabid kembali menyampaikan bahwa Dinas Kota Cirebon bersama dengan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi X berkomitmen untuk terus menggerakan Guru Pengerak dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Cirebon. (AR)